Rabu, 22 Desember 2010

Trend Setter Di Dunia Fashion

Sudah perna nonton film The Devil’s Wears Prada kan ? pasti terkagum-kagum dengan sosok Miranda (Meryl Streep) yang seolah-olah dia adalah ‘dewa’ dan punya kuasa untuk menentukan tren fashion. Setiap perempuan selalu ingin tampil mempesona, semua yang dipakai ingin diperhatikan oleh banyak orang. Itulah yang menjadikan fashion selalu berubah-ubah setiap waktu.


Memang benar, tren merupakan ciptaan seseorang atau sekelompok orang yang akhirnya diadaptasi oleh sebagian besar orang. Tentunya untuk bisa menjadi trend setter seperti itu dibutuhkan berbagai ketrampilan khusus. Menurut psikolog A. Khasandra Putranto, seseorang yang bekerja di dunia fashion perlu memiliki cita rasa seni yang tinggi, pengetahuan dan ketrampilan membaca pasar atau perilaku konsumen, serta kemampuan manajemen dan komunikasi yang baik.
Berikut ini adalah beberapa bidang yang pekerjaannya berada di belakang layar tren fesyen, benarkah mereka sendiri harus selalu trendi ?
1. Visual Merchandiser
Menjadi visual merchandiser , basically berhubungan dengan tampilan toko secara keseluruhan, yang tujuannya memaksimalkan tampilan produk yang dipasarkan. Salah satunya adalah dengan window display yakni pemilihan dan penempatan produk. Jadi kalau kamu suka bertanya-tanya siapa yang menentukan baju atau aksesoris yang dipajang di manekin atau diletakan di rak terdepan, VM jawabannya.
Selain itu VM menjadi brain storming untuk membuat konsep. Misalnya menjelang hari raya Natal atau Lebaran, VM yang akan menentukan temanya. VM membuat dekorasi, melakukan presentasi, menghitung bujet, berbelanja barang-barang yang dibutuhkan untuk dekorasi tema yang telah ditentukan. Jadi dari mulai proses pembuatan sampai eksekusi, semua ditangani oleh seoranga visula merchandiser.
Tidak mudah menjadi VM, masalah yang biasa dihadapi adalah scheduling, karena nggak jarang ada acara yang diadakan dadakan. Provesi ioni menuntut kreativitas yang tinggi, selain itu juga harus tahan banting dan memiliki fisik yang kuat.
Menjadi seorang VM juga harus mampu menyelesaikan sebuah karya 3 dimensi, nggak hanya 2 dimensi. Karena itu, biasanya tim VM lebih banyak mahasiswa yang berasal dari jurusan desain interior dan desain produk daripada desain grafis.
Sayangnya di Indonesia belum banyak yang mengetahui profesi ini. Mungkin karena di Indonesia lebih banyak toko franchise dari luar negeri yang sudah punya konsep dari kantor pusatnya sehingga eksekusi di lapangan bisa dikerjakan oleh siapapun. Padahal sebenernya profesi ini bisa berkembang menjadi berbagai profesi lain, seperti berperan dalam setting iklan, film, dan sebagainya.
2. Fashion Buyer
Pada dasarnya peran seorang fashion buyer adalah meramal, jadi kira-kira apa sih yang laku dipasaran. Pekerjaannya antara lain meliputi pemilihan dan pembelian fashion items, serta menetapkan harga yang sesuai.
Bukan cuma trend yang diramal oleh fashion buyer, tapi juga soal harga. Seorang fashion buyer harus merencanakan bujet belanja perusahaan, jadi harus aware juga dengan peningkatan harga. Tugas lain adalah setting harga. Biasanya, perusahaan atau produsen pusat punya suggested price yang proposional dengan keuntungan perusahaan, tapi tetap saja fashion buyer perlu mempertimbangkan hal-hal lain seperti daya beli masyarakat. Makanya harga produk yang sama di Indonesia bisa lebih mahal atau lebih murah dibanding di negara lain.
Buat yang tertarik dengan profesi ini, bisa mengambil kuliah jurusan fashion merchandising atau fashion management. Tapi kalaupun latar belakang pendidikanmu tidak sesuai, pekerjaan ini bisa dipelajari. Yang terpentinga adalah banyak tahu informasi produk fashion dan selalu mau tahu dengan upcoming trend.
3. Designer’s Personal Assistant
Berprofesi sebagai personal assistant termasuk pekerjaan yang menarik dan sangat menantang, karena kita akan diarahkan langsung oleh designer. Pekerjaan tersebut bisa dibilang seperti pengamat mode karena harus mengamati tren terakhir supaya hasil produk fashion yang dibuat designer terlihat menarik dan up to date. Selain itu, pekerjaan ini menuntut kita memperhatikan tabiat berbagai macam orang dari berbagai macam orang supaya cocok dengan kepribadiannya.
Demikianlah beberapa bidang pekerjaan di dunia fashion. Fashion is daily need, hal tersebut yang menjadikan dunia fashion tidak akan perna gulung tikar. Perkembangan mode di Indonesia cukup menarik dan lumayan pesat. Terutama perempuan sekarang pintar modifikasi gaya mereka, sehingga hasilnya cukup unik dan tidak monoton. So, tentukan pilihanmu, ingin menjadi penikmat fashion atau yang menjadi trend setter ??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar