Timnas bisa dikatakan langganan Runner Up, bagaimana tidak ? tahun 2000, 2002,2004, dan sekarang Timnas Indonesia menjadi Runner Up.
Kali ini benar- benar pukulan yang amat berat , karena Timnas Indonesia dikalahkan oleh Malaysia. Kemarin, 29 Desember 2010 di Gelora Bung Karno, mati-matian Timnas mengalahkan Malaysia dengan 2-1 diputaran leg-2.
Dukungan melimpah dari masyarakat Indonesia tak mampu dimanfaatkan Firman Utina dkk. Timnas Indonesia malah dipaksa melihat kesuksesan Malaysia di rumah sendiri. Merah Putih harus rela menyaksikan tim dari Negeri Jiran itu angkat trofi Piala AFF untuk kali pertama sejak turnamen digeber pada 1996 setelah hanya mampu menang 2-1 (0-0) dalam final kedua di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, semalam.
Sebab, dua gol itu belum menolong Indonesia menutup defisit gol setelah di leg pertama Malaysia menang 3-0. Dengan demikian, Harimau Malaya (julukan Malaysia) keluar sebagai pemenang dengan agregat 4-2. Sementara bagi Pasukan Garuda, kegagalan ini semakin menegaskan bahwa Firman Utina dkk adalah spesialis runner up di turnamen bergengsi Asia Tenggara.
Ini adalah kegagalan kali keempat sekaligus terbanyak di antara kontestan Piala AFF lainnya. Sebelumnya, Indonesia gagal juara pada 2000 setelah di final takluk 1-4 kepada Thailand. Tim asal Gajah Putih itu kembali jadi momok Timnas Indonesia setelah menangkan laga final 6-4 dua tahun kemudian. Selanjutnya, pada 2004 Pasukan Garuda keok atas Singapura 2-5 di partai puncak.
Meski gagal, Timnas Indonesia memang tidak tampil buruk. Sepanjang pertandingan, Firman Utina dkk menekan hingga memaksa Safiq Rahim dkk main setengah lapangan. Kondisi mungkin akan berbeda jika Firman Utina sukses menceploskan bola melalui titik 12 pada menit 17 setelah pemain Malaysia dinyatakan handball di kotak terlarang.
Alfred tak lupa menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan fans Timnas Indonesia. Atas dukungan mereka Timnas bisa melaju hingga final.
Namun, yang namanya gagal masyarakat tetap kecewa. Buktinya, yel-yel fans minta Ketum PSSI Nurdin Halid mundur santer terdengar. Penonton juga menunjukkan ketidaksukaannya dengan prestasi Timnas dengan meninggalkan tribun lebih cepat. Pada menit 68 penonton yang “numpang” di tribun media merangsek keluar. Usai laga, penonton melakukan pelemparan botol air mineral dari tribun atas di sektor 22.
Di saat yang sama, pemain Timnas lunglai dan ada yang terlentang menyesali kegagalan. Ketika masuk ruang ganti, semua pemain tak satu pun melempar senyum. Semunya cemberut.
Beda dengan Malaysia. Pelatih Rajagobal Krishnasamy langsung memeluk pemainnya usai wasit akhiri pertandingan. Sambil berjingkrak-jingkrak. Namun, dia tak menampik bahwa momen seperti itu pasti akan dirasakan ketika Malaysia sukses tembus final dan sukses kawinkan trofi SEA Games 2009 dengan Piala AFF 2010.
“Saya yakin dengan pasukan saya akan juara di turnamen ini. Firasat dan keyakinan itu muncul ketika kami bisa singkirkan juara bertahan Vietnam di semifinal. Dan, akhirnya itu jadi kenyataan,” ungkap Rajagobal.
Malaysia pun berhak bawa pulang US$100 ribu atau setara dengan Rp897 juta (US$1 = Rp8.970). Sebagai runner up, Indonesia bawa hadiah US$50 ribu atau Rp497 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar