Kamis, 30 Desember 2010

SILET di Protes

Mendadak Silet diprotes, tayangan Silet pada tanggal 7 November 2010 yang memprediksikan letusan gunung merapi itulah yang membuat Silet di protes dan tidak boleh tayang lagi. Ternyata tayangan tersebut membuat warga makin resah, ditambah lagi presenter Fenyrose mengatakan Jogjakarta kota malapetaka.
Pada tayangan tersebut , Fenyrose mengatakan bahwa akan terjadi bencana besar yang mungkin terjadi pada tanggal 7-8 November 2010. Hal tersebut tentu saja tanpa bukti yang jelas, karena kabar tersebut datang dari SMS yang tidak bertanggung jawab. Seperti biasanya acara silet memberikan pertanyaan, yang mencoba membuat pemirsa masuk kedalam cerita, sehingga banyak orang semakin resah.


Ini adalah kuitipan pernyataan yang dianggap lebih menghebohkan pada tanyangan silet 7 November 2010 lalu, yaitu mengatakan sebagai berikut:
- Apakah... Merapi akan meletus melebihi Tambora?
- Benarkah letusannya akan sampai pada radius 60km?
- Lalu bagaimanakah nasib kota Yogyakarta bila nantinya Merapi meletus pada titik puncaknya?

Atas pernyataan-pernyataan tersebut sontan membuat para pemirsa dan sebagian warga cemas, dan imbasnya pihak Silet RCTI dituntut oleh pengguna situs jejaring sosial di internet, khususnya di twitter dan di facebook dan tidak ketinggalan pula di forum kaskus untuk diadukan ke komisi penyiaran karena menyebarkan isu yang tidak dapat di pertanggung jawabkan.
Merasa kewalahan menanggapi protes dan kritik tajam yang datang bertubi-tubi, akhirnya RCTI melayangkan permohonan maaf melalui running text di layar kaca yang berbunyi, "Berita bahwa Gunung Merapi akan meletus yang disiarkan di infotainmen SILET tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Tim Redaksi SILET memohon maaf apabila berita tersebut menimbulkan keresahan bagi masyarakat Jogja & sekitarnya".
Keesokan harinya atas kejadian tayangan silet episode 7 November 2010 ini, pihak RCTI segera menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat. Berikut ini pernyataan dari RCTI menanggapi Kejaman masyarakant mengenai tayangan acara silet episode 7 november "Segenap tim redaksi Silet memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas pemberitaan Silet edisi 7 November 2010 yang memuat ramalan dan pesan berantai yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya tentang prediksi Merapi. Simpati dan doa kami untuk seluruh korban bencana," demikian pernyataan tersebut yang ditayangkan beberapa kali di RCTI.
Infotainment saat ini dinilai terlalu keblalasan. Tayangan Silet itu adalah salah satu contohnya, memberitakan / menginformasikan tentang sesuatu hal yang belum tentu kebenarannya. Selain itu tayangan infotainment yang membahas tentang aib artis artis (privacy, perceraian, video porno, dll) dinilai sudah mulai kelewatan. Tidak salah kalau tayangan televisi kita dikatakan kurang sehat. Kita sebagai mahasiswa, harus lebih cermat dalam memilih tayangan televisi, kalau tidak kita akan terjebak sendiri kedalam tayangan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar